Kadang kala kita berpikir, mengapa Natal terlebih dahulu yang harus kita alami baru kita masuk dalam tahun yang baru? Kejadian ini bukanlah suatu kebetulan. Tuhan telah mengatur waktu sedemikian rupa sehingga kita bisa menikmati Natal dahulu, yaitu: menikmati berkat dan menikmati kekuatan di hari Natal, baru kita masuk di tahun yang baru dengan kekuatan dan semangat Natal tersebut. Matius 1:18 “Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh-Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.” Kita bersyukur karena proses kelahiran Yesus sangat jelas. Pada waktu Allah memilih Maria, sebagai gadis perawan yang menjaga kesucianya. Bertunangan dalam budaya orang Yahudi sekuat pernikahan, namun Yusuf dan Maria tidak mau mencemarkan hidup mereka meskipun telah bertunangan pada saat itu, sehingga Allah mempercayakan Maria untuk mengandung dari Roh-Kudus yaitu: Yesus Kristus. Maria mengandung dari Roh-Kudus, hal ini sangatlah sulit untuk diterangkan dan sulit untuk diterima secara akal. Lukas 1:5-7 “Pada zaman Herodes, raja Yehuda, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.”
Ketika Zakharia berdoa malaikat Tuhan menampakan diri kepadanya dengan berkata bahwa Elisabet akan melahirkan seorang anak dan dia akan diberi nama Yohanes. Ketika malakikat itu berkata bahwa Zakharia akan memiliki keturunan, namun ia tidak percaya. Lukas 1:18 “Lalu kata Zakaria kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya.” Oleh karena ketidak percayaan Zakharia kepada Allah, maka ia dihukum dengan tidak bisa berbicara, sampai anaknya Yohanes lahir. Sangat sulit untuk mempercayai kemustahilan, namun disitulah Allah bekerja. Hanya Yesuslah yang dikandung oleh Roh-Kudus, sebab tidak ada Allah seperti Dia. Mengapa Yesus harus dikandung oleh Roh-Kudus? Pertama, sebab Yesus menjadi manusia. Ketika Yesus menjadi manusia Ia mengemban misi penyelamatan, yaitu: untuk menebus dosa manusia. Tuntutan Allah adalah sempurna, sedangkan manusia telah jatuh kedalam dosa dan semua telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Tidak ada lagi yang layak untuk dikorbankan, selain Allah harus menjadi manusia, karena Dia mengemban tugas penyelamatan. Oleh karena itulah Yesus harus dikandung oleh Roh-Kudus, supaya Ia tidak berdosa.
Yesus lahir ke dunia ini tanpa dosa, supaya korbaNya itu sempurna adanya. 1 Petrus 1:18-19 “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Sehingga ia menjadi korban yang sempurna tidak bercacat dan bernoda, supaya setiap tetes darahnay dapat menyelamatkan dan menyembuhkan semua manusia yang percaya kepada-Nya. Banyak orang menyebut dirinya sebagai Nabi, Imam, penolong, penguasa, pembela, namun dirinya dikandung oleh dosa. Yesus tidak mampu atau tidak memiliki kesanggupan dan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan dosa tanpa potensi, Matius 4:1 “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai iblis. Dan setelah berpuasa empat pulu hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Dia adalah Allah yang Mahasuci dan manusia yang sempurna. Yesus bisa marah dan lapar, namun marah dan lapar Yesus itu sangat berbeda dengan manusia, sebab jika manusia marah akan berujung dosa. Begitu juga ketika manusia dalam keadaan lapar, karena manusia bisa mencuri, membunuh dan merampok ketika mereka lapar sehingga hal ini berujung pada dosa. Kedua, untuk menyatakan bahwa Ia adalah Anak Allah, Yesaya 9:5 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Oleh karena itulah orang-orang Majus dari Timur tidak tahan dan tidak berdiam diri, ketika mereka melihat bintang mereka datang bukan dengan tangan kosong, namun mempersembahkan semua harta benda yang terbaik untuk Yesus, karena hanya Dialah yang layak untuk menerimanya. Mereka bukanlah nabi atau ahli-ahli taurat dan tidak tahu mereka datang dari mana. Mungkin saja mereka adalah orang-orang kafir, tetapi firman Allah berkata: bahwa Allah telah memakai mereka datang untuk menyembah Yesus yang telah lahir, hanya melalui petunjuk sebuah bintang Matius 1:10 “Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur.”
Hanya melihat bintang saja orang-orang Majus sangat bersukacita, kita sekarang ini memiliki 66 kitab untuk kita ikuti petunjuk-petunjuk dalam firman Allah, apakah kita bisa bersukacita? Firman Allah berkata: Jika umat-umat Tuhan tidak mau menyembah kepada-Nya, maka Tuhan dapat gerakan pohon-pohon untuk memuji dan menyembah Dia. Ketiga, untuk menyatakan bahwa Allah bekerja pada area yang mustahil. Yohanes 11:6 “Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada”. Jika doa-doa kita hari-hari ini belum dijawab oleh Tuhan, maka kita tidak boleh berkata “Tuhan tidak baik kepada saya” namun di sanalah Allah mulai bekerja dan area bekerja Allah bukan pada hal-hal yang biasa atau lazim, tetapi area bekerja Allah adalah pada hal-hal yang mustahil, sebab apa yang bagi kita tidak mungkin, justru disitulah Allah bekerja dengan penuh kuasa, Matius 14: 19 “Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus mengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikanya kepada murid-murid-Nya membagi-bagikanya kepada orang banyak.” Firman Tuhan adalah kekuatan kita untuk menghadapi dunia yag semakin sukar. Sehingga kita tidak perlu takut dan gentar untuk menghadapi tahun 2013, karena peristiwa-peristiwa mujizat yang besar telah membuktikan bahwa Allah sangat luar biasa.
Tugas
Cacatlah Hal-hal Yang Penting Kemudian Kirim
Comments