1. Dasar Kenaikkan Kristus Ke Surga
· Kenaikan Kristus ke Surga Kenaikan ke surga.Hal-hal yang terjadi pada waktu Kristus naik ke surga. 1) Perpindahan tempat. Tentang ascension / kenaikan Kristus ke surga, Charles Hodge berkata sebagai berikut: It was a local transfer of his person from one place to another; from earth to heaven. Heaven is therefore a place.... If Christ has a true body, it must occupy a definite portion of space. And where Christ is, there is the Christian s heaven (= Itu merupakan perpindahan tempat dari pribadinya dari satu tempat ke tempat lain; dari bumi ke surga. Karena itu, surga adalah suatu tempat.... Jika Kristus mempunyai tubuh yang sungguh-sungguh, tubuh itu harus menempati suatu ruangan / tempat tertentu. Dan dimana Kristus ada, di situlah surga orang kristen) - Systematic Theology, Vol II, hal 630, 631. Herman Hoeksema: This ascension must be conceived as consisting definitely in a change of place. In His human nature Christ departed from the earth and went into heaven both in body and soul. After His ascension He is according to His human nature no longer on earth, but in heaven only. This must be emphasized especially over against the Lutherans, who teach what is called the ubiquity of the human nature of Christ after His resurrection and ascension into heaven (= Kenaikan ini harus dipahami sebagai perubahan tempat. Dalam hakekat manusianya, Kristus meninggalkan bumi dan pergi.
· ke surga baik tubuh dan jiwanya. Setelah kenaikannya maka menurut hakekat manusianya Ia tidak lagi di bumi tetapi hanya di surga. Ini harus ditekankan khususnya menghadapi golongan Lutheran, yang mengajarkan apa yang disebut kemaha-adaan dari hakekat manusia Kristus setelah kebangkitan dan kenaikannya ke surga) - Reformed Dogmatics, hal 420. Herman Hoeksema: Heaven is a definite place, and not merely a condition (= Surga adalah tempat yang tertentu, dan bukan semata-mata merupakan suatu kondisi / keadaan) - Reformed Dogmatics, hal ) Perubahan / pemuliaan lebih lanjut pada hakekat manusia Kristus. Perubahan / pemuliaan itu dimulai pada saat kebangkitannya dan disempurnakan pada waktu kenaikannya ke surga. Untuk ini perhatikan ayat-ayat di bawah ini: Yoh 7:39 - Yang dimaksudkannya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadanya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Kata dimuliakan di sini jelas menunjuk pada kenaikan ke surga (bdk. Yoh 16:7). Kis 9:3-5 Kis 22:6-8 Kis 26:12-15 Wah 1:12-16 menunjukkan bahwa pada waktu Paulus dan Yohanes melihat Yesus (ini terjadi setelah Yesus naik ke surga), Yesusnya jauh lebih mulia dari pada waktu Ia sudah bangkit tetapi belum naik ke surga. B) Fungsi kenaikan Kristus ke surga. 1) Untuk menunjukkan bahwa misinya untuk menebus dosa kita sudah selesai. Yoh 17:4-5 - Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padamu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratmu sebelum dunia ada.
· Jadi, ayat di atas ini menunjukkan bahwa penyelesaian pekerjaan dijadikan dasar oleh Yesus untuk meminta Bapa mempermuliakan dirinya. Bapa, yang mengutus Yesus untuk turun ke dunia dan membereskan dosa manusia, pasti tidak akan mau menerima Yesus kembali di surga / mempermuliakan Yesus, kalau misi / pekerjaan Yesus itu belum selesai. Jadi, andaikata ada satu dosa saja dari orang pilihan yang belum dibereskan oleh Yesus, maka Ia tidak mungkin diterima oleh Bapa. Bahwa Bapa menerima Yesus kembali di surga / mempermuliakan Yesus, menunjukkan bahwa misi penebusan dosa manusia itu memang sudah selesai. Jadi, sama seperti kebangkitan, maka kenaikan Yesus ke surga juga merupakan fakta / faktor yang menjamin keselamatan orang percaya. 2) Untuk mempersiapkan tempat di surga bagi kita yang percaya kepadanya. Yoh 14:2-3: Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Perlu diingat bahwa tempat yang Ia siapkan di surga bagi kita itu juga tergantung dari kehidupan kita. Dengan percaya kepada Yesus, bisa dikatakan kita sudah mempunyai kavling / tanah di surga. Tetapi bagaimana bangunan rumah kita di surga itu, tergantung dari kehidupan kita. Wah 22: Aku membawa upahku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya (bdk. Maz 28:4 Yer 17:10 Wah 20:12). Dari semua ayat-ayat ini terlihat bahwa baik dalam menghukum, maupun dalam memberi pahala, Tuhan memberikannya menurut perbuatan / kehidupan orangnya masing-masing (berbeda satu dengan yang lain). Keadilan Allah mengharuskan Ia melakukan hal ini
· keselamatan kita] - Institutes of the Christian Religion, Book II, chapter XVI, 18. 4) Supaya Roh Kudus turun. Yoh 16:7 - Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Saya tidak tahu apa sebabnya Roh Kudus tidak bisa turun kecuali kalau Kristus naik ke surga; itu tidak pernah dijelaskan dalam Kitab Suci. Tetapi Yesus jelas menyatakan bahwa Ia harus naik ke surga, dan barulah Roh Kudus bisa turun. Dengan demikian Kristus tidak lagi menyertai orang percaya secara jasmani, tapi secara rohani / melalui Roh Kudus-Nya (Mat 26:11 Yoh 14:16,18,19). Dengan demikian Ia bisa menggenapi janji-janji-nya dalam ayat-ayat seperti Mat 18:20 Mat 28:20b. Calvin: Christ left us in such a way that his presence might be more useful to us - a presence that had been confined in a humble abode of flesh so long as he sojourned on earth (= Kristus meninggalkan kita dengan cara sedemikian rupa sehingga kehadirannya bisa lebih berguna bagi kita - suatu kehadiran yang telah dibatasi dalam tempat tinggal yang rendah dari daging selama ia tinggal di bumi) - Institutes of the Christian Religion, Book II, chapter XVI, 14. Calvin: Therefore, we always have Christ according to the presence of majesty; but of his physical presence it was rightly said to his disciples, You will not always have me with you (Matt. 26:11) [= Karena itu, kita selalu mempunyai Kristus menurut kehadiran dari keagungan; tetapi tentang kehadiran jasmaninya secara benar dikatakan kepada murid-muridnya, Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu (Mat 26:11)] - Institutes of the Christian Religion, Book II, chapter XVI, 14
2. Mengapa Kristus Naik Ke atas Surga
· Hari kenaikan Yesus ke surga. Sebelum Yesus terangkat ke surga, ada tugas dan janji yang disampaikanNya (Matius 28;19-20). Tugas atau amanat tersebut itu masih berlaku hingga kini sampai nanti Ia datang yang kedua kalinya . kita patut bersukur bahwa kita masih diberikan waktu melaksanakan amanat AgungNya. janjiNya pun masih berlaku bahwa Ia akan menyertai kita, bahkan Ia telah mengirimkan Roh KudusNya untuk menjadi Penolong bagi kita. Mari kita menjadi saksi kasihNya bagi dunia yang membutuhkan kasih Tuhan Yesus yang kekal itu. Fakta Yesus naik ke surga, itu dicatat oleh Yohanes, “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pegi kepada Bapa.” (Yoh 16:28). Yang menguatkan kita harus selalu meneladani Yesus, walau kita sekarang masih hidup di dunia Tuhan bekerja dan meneguhkan FirmanNya.
· Dengan demikian, makna peringatan yang sangat istimewa ini adalah setelah 40 hari menyatakan diri di tengah-tengah murid-muridNya, kemudian meninggalkan murid-muridNya dan naik ke surga dari Bukit Zaitun, lalu kemudian berjanji akan datang kembali untuk menjemput kita. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa Ia betul-betul bangkit dari antara orang mati dan betul-betul hidup. Ketika kita merayakan hari kenaikanNya ke surga, hal yang penting diketahui bahwa ada satu manusia yang hidup di dalam surga, yaitu Yesus Kristus. Artinya “manusia di surga” itu telah menajdi suatu fakta yang riil, bukanlagi sekedar mimpi ataupun kemungkinan. Apa yang tadinya tidak masuk akal nagi manusia telah dijadikan masuk akal oleh Yesus. Dengan demikian kenaikan Yesus ke surga merupakan salah satu tonggak dasar iman percaya kita karena dengan kenaikan ke sorga, Kristus membuktikan Dia Allah penguasa surga. Dengan memahami makna dan tujuan di atas, maka kenaikan Kristus ke surga merupakan klimaks dari kehidupan Yeus Kristus di dunia. Peristiwa inkarnasiNya diakhiri dengan kenaikanNya ke surga. Tuhan Yesus terangkat ke surga setelah Ia menempakkan diri beberapa kali dan terakhir kepada pengikut-pengikutNya. kenaikanNya, menyediakan tempat bagi kita, sehingga setiap orang percaya yang sudah bertobat dan hidup seturut Firman Allah, pasti akan menerima keselamatan yang kekal di dalam surga. kenaikanNya dan susuk di sebelah kanan Allah tujuannya menjai Pembela kita. Sebagai pembela, Dia tidak akan meninggalkan kita bahkan Dia menyediakan yang terbaik bagi tiap-tiap kita. Itu sebabnya, Alkitab mencatat bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga ialah untuk menempati posisi yang teragung dan tertinggi, yaitu duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Kis 2:33; Rom 8:34; Ef 1:20; Kol 3:1; Ibr 1:3, 13,8:1, 10:12, 12:12, 1 Ptr 3:22).
· Kedudukan ini merupakan penghargaan yang diberikan Bapa kepada Kristus setelah Ia menjalani kehidupanNya sebagai manusia degan melaksanakan semua tugas pelayanan yang telah dipercayakan padaNya dalam suatu ketaatan yang mutlak kepada kehendak Bapa. Berada atau duduk di sebelah kanan Allah menunjukkan suatu posisi yang penuh dengan kekuasaan. “…kuasa dan kekayaan dan hikmat dan kekuatan dan hormat dan kemuliaan dan puji-pujian” (Why 5:12). Karena itu tidaklah heran jika Kristus dapat berkata bahwa kepadaNya telah diserahkan segala kuasa baik di surga maupun di bumi (Mat 28:18). Tampuk pemerintahan II-ahli ada dalam genggaman tangan Kristus. Jadi Tuhan telah naik ke surga dan duduk di atas arasiNya. Sambil menanti kedatanganNya yang kedua kalinya, Yesus memberi tugas yang amat mulia bagi setiap umat Kristen. Namun sebelum Ia menugaskan kita, Yesus lebih dahulu memberi berkatNya hingga kesudahan alam ini. Berkat itu tidak diberikan untuk saat ini saja, tetapi mengandung nubuat berkat yang berlanjut.
· Hal menarik untuk menjadi renungan kita dalam memperingati kenaikanNya, semakin disadari pentingnya memiliki kerendahan hati yang selalu Yesus ajarkan kepada pengikutNya. Sikap merendahkan diri. Kristus ini terwujud secara sempurna melalui tindakan ketaatanNya terhadap kehendak Allah Bapa. Jalan perendahan dirilah yang secara aktif dipilih oleh Kristus. Gambaran sebagai hamba yang menderita adalah figur yang melekat pada Anak Manusia. Kerendahan hati itu tampak ketika Yesus melalui jalan kehidupan salib justru hasilnya telah membawaNya pada kemuliaan. Kerendahan hati itu jugalah mmebuktikan bahwa Yesus adalah teladan kita. Marilah menempuh jalan perendahan kita, agar pada waktunya Allahlah yang akan menghargai dan meninggikan kita. Dengan demikian, maka Ia yang telah naik ke sorga adalah yang teap hadir bersama kita dalam kemuliaan yang kita lihat dengan mata iman. “duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa” merupakan gaya bahasa yang menggambarkan Kristus yang telah diangkat dalam kemuliaan oleh Bapa yang melalui tanganNya Bapa menyerahkan pemerintahan sebagai Tuhan atas segala yang ada di surga dan di bumi sampai pada waktunya Ia akan turun ke bumi pada hari penghakiman (Ef 1:20-21; Flp 2:9; 1 Kor 15:27).
Tugas
Cacatlah hal-hal yang Penting kemudian kirimkan
Comments