top of page
Search
mettynenotek

Pertemuan Ke V: Perbedaan Aliran-aliran Gereja Besar (Methodist,Pentakostal,Kharismatik dan injil)

METHODIS

1. Awal Kemunculannya


Aliran ini muncul di Inggris pada pertengahan abad ke-18 sebagai akibat dari pengaruh gerakan Pietisme (kesucian hidup) yang mulai merebak di Eropa Barat sejak abad ke-17. Salah seorang anak pendeta dari Gereja Anglican, John Wesley (yang juga pendeta), tertarik pada gerakan Pietisme ini. Bersama adiknya, Charles Wesley, mereka mendirikan Holy Club yang bertujuan memperkaya kehidupan rohani anggotanya dengan jalan mengadakan penelaan Alkitab. Perkumpulan ini sangat terkenal dengan disiplin dan “metode” kerjanya yang sangat ketat. Dari sinilah lahir istilah “Methodis”, yang semula merupakan cemohan terhadap warga perkumpulan ini.

Sebenarnya John Wesley dan para pengikutnya tidak bermasud untuk mendirikan gereja tersendiri terpisah dari Gereja Anglican. Tetapi karena mereka ditentang dengan keras oleh pimpinan Gereja Anglican, pada tahun 1740-an mereka mulai memprakarsai pembentukan persekutuan (gereja) tersendiri.


2. Pokok-pokok Penting Ajarannya


a. Kelahiran Kembali (lahir baru): Ini adalah tindakan Allah dan melaluinya seseorang dibawa masuk ke dalam kerajaanNya dan mengalami perubahan di dalam hati. Hanya dengan mengalami kelahiran kembali inilah seseorang bisa menjadi Kristen yang sungguh-sungguh.

b. Kesaksian Roh: “Yang kumaksud dengan kesaksian Roh”, kata Wesley, “adalah kesan batiniah di dalam jiwa, yang dengan Roh Allah segera dan langsung bersaksi kepada rohku bahwa aku adalah anak Allah; bahwa Yesus Kristus mengasihiku dan telah memberi diriNya bagiku; bahwa semua dosaku telah dihanyutkan, dan aku pun diperdamaikan dengan Allah”.


c. Kesucian dan Kesempurnaan Hidup Kristiani: Kendati sangat menekankan kesucian dan kesempurnaan hidup, Wesley dan umat Metodis cukup moderat tentang hal ini. Di satu pihak kesempurnaan itu merupakan tujuan yang diupayakan pencapaiannya di dalam kehidupan masa kini, tetapi di lain pihak merupakan upaya tidak pernah berakhir. Dengan begitu kesempurnaan itu harus dikejar dan diupayakan terus menerus sepanjang hidup, dan lebih dititikberatkan pada kesempurnaan motivasi dan kerinduan.


3. Misi Metodis sebenarnya telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1870-an, dari Singapura dan Malaya. Tetapi baru pada tahun 1905 barulah misi ini bekerja dengan lebih nyata, terutama di JawadanSumatera,danmenghasilkansejumlahjemaat. Dewasa ini pengikut Gereja/aliran Metodis kebanyakan terdapat di Sumatera, dan karena itu aktivitas Metodis dapat dikatakan terkonsentrasi pula di wilayah tersebut. Jemaat-jemaat yang berhasil ditumbuhkan di Sumatera kemudian menjelma menjadi Gereja Methodist Indonesia (GMI), yang menetapkan otonominya sejak 9 Agustus 1964.



PENTAKOSTAL.


1. Awal Kemunculannya

Gerakan/aliran Pentakostal ini muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, sebagai lanjutan dari suatu gerakan yang mendahuluinya, yakni Holiness Movement (Gerakan Kesucian) yang muncul di Amerika Serikat pada dasawarsa 1830-an. Gerakan ini muncul terutama dalam Gereja Metodis dan Baptis.

Ada dua versi/pendapat tentang awal kemunculan gerakan/aliran Pentakostal. Versi pertama mengatakan bahwa awal kemunculan Pentakostal adalah tanggal 1 Januari 1910 di kota Topeka, Amerika Serikat, oleh karena pada tanggal tersebut Agnes N. Ozman (salah seorang murid Sekolah Alkitab Bethel) memperoleh Baptisan Roh disertai dengan bukti berbahasa lidah, setelah Pdt. Charles F.Praham menumpangkan tangan ke atas kepalanya. Sementara versi kedua mengatakan bahwa awal kemunculan Pentakostal adalah pada tanggal 9 April 1906 di kota Los Angeles, oleh karena pada tanggal tersebut Roh Kudus turun dan terdengar bahasa lidah di kawasan pantai barat negeri itu, setelah tiga hari berturut-turut Pdt. William J. Seymour (seorang pendeta kulit hitam) berkhotbah di Los Angeles.


2. Pokok-pokok Penting Ajarannya.

a. Baptisan terdiri atas dua jenis, yakni Baptisan air dan Baptisan Roh (dan api). Baptisan air, yakni lambang kematian dan penguburan kemanusiaan yang lama, dengan cara menyelamkan ke dalam air orang yang sudah menyatakan pertobatan dan percaya sungguh-sungguh bahwa Kristus adalah Tuhan dan juruselamatnya. Dengan itu tubuhnya yang berdosa telah dibersihkan, sedangkan hati dan batinnya telah diperciki dan disucikan oleh darah Kristus.

Sedangkan tentang Baptisan Roh (dan api), ini dijanjikan oleh Allah Bapa sesuai dengan perintah Tuhan Yesus Kristus. Dengan Baptisan ini orang yang menerimanya beroleh kuasa untuk hidup dan pelayanannya, dikokohkan karunia-karunia dan penggunaannya dalam karya pelayanan. Pengalaman ajaib ini merupakan bentuk yang nyata dan kelanjutan dari pengalaman kelahiran baru.


b. Berbahasa lidah: Baptisan atas orang-orang percaya di dalam Roh Kudus diawali dan disaksikan oleh tanda lahiriah berupa berbicara dalam bahasa lidah, sebagaimana kemampuan yang diberikan Allah kepada para rasul (Kis.2:4). Berbahasa lidah dalam nats ini pada hakikatnya sama dengan karunia lidah dalam I Korintus 12:4-10, 28, tetapi berbeda dalam maksuddanpenggunaannya.

c. Penyembuhan ilahi (penyembuhan rohani) merupakan salah satu dari karunia Roh yang pada prinsipnya diberikan kepada semua orang percaya, tetapi dalam prakteknya hanya diperoleh orang-orang tertentu.

3. Jalan masuk dan perkembangannya di Indonesia


Gerakan/aliran Pentakostal pada mulanya masuk ke beberapa tempat di Indonesia (Temanggung-Jateng, Cepu, Surabaya, dan Bandung) pada waktu yang kira-kira sama, sekitar 1919-1923. Yang membawa dan menyebar-luaskannya sebagian adalah para penginjil professional dan sebagian lagi warga gereja yang tak kalah besar dalam menyaksikan keyakinan dan ajaran gerejanya. Mereka berasal dari Inggris, Belanda, dan (belakangan) Amerika.

Selain aliran Calvinis, Pentakostal dapat disebut sebagai aliran gereja yang pengikutnya sangat besar di Indonesia. Di Indonesia dewasa ini tumbuh beraneka ragam organisasi gereja Pentakostal. Yang terbesar di antaranya adalah Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI).

Perlu dicatat pula bahwa sejak akhir dasawarsa 1950-an sekurang-kurangnya delapan gereja-gereja Pentakostal menjadi anggota DGI/PGI, antara lain: Gereja Isa Alamasih (GIA), Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Gerakan Pentakosta (GGP), Gereja Bethel di Indonesia (GBI), dan Gereja Tuhan di Indonesia (GTdI).



KHARISMATIK

1. Awal kemunculannya

Gerakan/aliran Kharismatik dikenal juga dengan nama “Gerakan Pentakostal Baru”. Dengan demikian jelaslah bahwa gerakan Kharismatik berpangkal pada gerakan Pentakostal. Ciri utama yang menunjukkan bahwa gerakan Kharismatik berpangkal dan mirip dengan gerakan Pentakostal ialah, keduanya memberi tekanan pada “Baptisan Roh” dan “Penyembuhan Ilahi).

Cikal bakal Gerakan Kharismatik ini adalah sebuah organisasi para pengusaha Kristen yang bernama The Full Gospel Business Men’s Fellowship (FGBMF), yang dibentuk oleh Demos Shakarian, seorang milyuner di kota California, Amerika Serikat. Sejak semula kalangan FGBMF sudah menggunakan nama “Persekutuan Kharismatik” untuk pertemuan-pertemuan mereka.

Suatu peristiwa yang sering diacu sebagai awal kemunculan gerakan Kharismatik ini ialah peristiwa yang terjadi di lingkungan Gereja Episkopal di sekitar kota Los Angeles-California, pada tahun 1959. Dalam peristiwa tersebut sepasang suami-istri yang masih muda, John dan Joan Baker, menerima Baptisan Roh disertai tanda berbahasa lidah, setelah bersentuhan dengan kalangan Pentakostal. Segera menyusul 10 orang lagi, lalu mereka berhimpun mengadakan kebaktian sendiri. Peristiwa ini (Baptisan Roh) kemudian dialami pula oleh jemaat-jemaat Episkopal di sekitarnya, dan mengakibatkan api kharismatik menyulut kobaran di mana-mana.

2. Pokok-pokok Penting Ajarannya


a. Pujian. Hasil pertama dari kedatangan Roh Kudus lewat Baptisan Roh adalah luapan pujian dari lubuk hati orang percaya. Hasilnya, orang percaya memiliki kemampuan baru memuliakan Allah, sebagaimana nampak dalam lagu-lagu pujian Kharismatik yang spontan dan - pada sebagian - dilambangkan oleh pemberian karunia berbahasa lidah.


b. Penginjilan. Kedatangan Roh Kudus melalui Baptisan Roh memimpin kepada penginjilan. Bagi sebagian orang hal ini mendorong mereka untuk menginjili lebih efektif lagi, sedangkan bagi sebagian orang yang lain merupakan dorongan untuk menginjili untuk pertama kalinya. Sama seperti orang-orang Kristen yang dibaptis dalam Roh menerima kemampuan baru untuk berbicara secara bebas kepada Allah di dalam pujian, begitu juga mereka memiliki kemampuan dan keberanian baru untuk berbicara kepada orang lain tentang Tuhan.


c. Karunia-karunia Roh. Hal yang paling banyak disebut sebagai ciri Kharismatik adalah karunia-karunia Roh yang didaftarkan antara lain dalam I Korintus 12:8-10. Kendati daftar ini memuat sembilan charismata, namun karunia yang paling utama dan paling banyak dibicarakan adalah glossolalia (bahasa lidah), nubuat dan penyembuhan. d. Kuasa Rohani. Unsur ini merangkumi seluruh aspek pandangan dan praktek gerakan Kharismatik. Kuasa Rohani yang mendampingi Baptisan Roh mewujud-nyata dalam kemampuan memuji Allah, menginjili, mengusir dan mengalahkan si jahat, serta mempraktekkan karunia-karunia Roh.


3. Jalan masuk dan Perkembangannya di Indonesia

Gerakan/aliran Kharismatik pertama kali masuk ke Indonesia pada bagian kedua tahun 1960-an melalui penginjil-penginjil dari Amerika Serikat dan Eropa. Dalam waktu sangat singkat gerakan ini berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, sambil “menggerogoti” sebagian besar warga gereja “arus utama”. Dewasa ini hampir di seluruh wilayah Indonesia gerakan/aliran ini memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama di kalangan pemuda/mahasiswa. Selain karena semangat yang luar biasa dari para penginjilnya, “keunggulan” aliran ini terletak pada pola peribadahannya yang sangat memikat, yang ditunjang oleh musik yang ditata dengan sangat baik.




INJILI (EVANGELICAL)


1. Awal Kemunculannya

Sama seperti beberapa gerakan/aliran yang telah diuraikan di depan, sulit ditentukan dengan tepat kapan sebenarnya awal kelahiran/kemunculan gerakan/aliran Injili ini. Tetapi sebagian besar peneliti berpendapat bahwa untuk memahami aliran ini, kita harus memulainya dengan melihat pada “Fundamentalisme”, karena aliran ini (Injili) secara langsung melanjutkan dan mengembangkan semangat dan paham Fundamentalisme.

Fundamentalisme adalah suatu gerakan yang muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dan bersifat antar-denominasi dan antar-konfesi. Fundamentalisme ini dicirikan oleh pembelaan dan kesetiaan yang teguh dan militan atas seperangkat dasar-dasar iman (fundamental of faith) terutama kelima butir berikut :

. KebangkitanNya secara jasmani; dan


KedatanganNya kedua kali. Di samping itu, gerakan ini ditandai pula oleh “mentalitas separatis”, yakni membenarkan pemisahan secara religius dari siapa saja yang tidak menyatakan bersedia menerima dasar-dasar iman di atas.

Akan tetapi perlu dicatat bahwa kendati aliran Injili adalah kelanjutan dari Fundamentalisme, harus ditegaskan bahwa keduanya tidak persis sama. Aliran Injili, sebagaimana dikonotasikan oleh namanya, merupakan gerakan yang lebih menganut sikap konstruktif ketimbang defensif-separatis seperti tersirat pada istilah fundamentalis.

Kalau demikian kapan gerakan/aliran Injili ini pertama kali muncul? Jawabannya ialah pada pertengahan abad ke-20, di Amerika Serikat. Tokoh yang bisa disebut dengan hormat sebagai organisator gerakan/aliran Injili ini ialah Harold Ockenga. Dalam rangka menanggalkan kecenderungan separatis pada fundamentalisme, ia menegaskan bahwa tugas kaum Injili haruslah “merembesi” (gereja dan masyarakat) ketimbang memisahkan diri (dari padanya).


2. Pokok-pokok Penting Ajarannya


a. Kitab Suci (Alkitab) adalah bagian hakiki dan rekaman yang patut dipercaya tentang penyingkapan diri yang ilahi. Semua kitab di dalam Perjanjian Lama dan Baru, yang diberikan oleh pengilhaman ilahi, adalah Firman Allah yang tertulis, satu-satunya ajaran yang mutlak bagi iman dan kelakuan.


b. Roh yang bekerja di dalam kita: Roh Kudus, melalui proklamasi Injil, membarui hati kita, membujuk kita agar bertobat dari dosa-dosa kita dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Oleh Roh yang sama kita dipimpin untuk percaya pada belas kasihan ilahi, yang olehnya kita diampuni dari semua dosa kita, dibenarkan oleh iman semata-mata melalui jasa Kristus Juruselamat kita, dan terjamin mendapat anugerah Cuma-Cuma berupa kehidupan kekal.


c.. Gereja yang di dalamnya kita melayani: Gereja diundang oleh Kristus untuk mempersembahkan ibadah yang berkenan kepada Allah dan melayani Dia dengan memberitakan Injil dan menjadikan segala bangsa muridNya, dengan menggembalakan kawanan domba itu melalui pelayanan firman dan sakramen serta perawatan pastoral sehari-hari, dengan memperjuangkan keadilan sosial dan menyembuhkan duka dan derit


3.Jalan Masuk dan perkembangannya di Indonesia Gerakan/aliran ini sejak tahun 1950-an telah hadir di Indonesia melalui Amerika Serikat dan Eropa (terutama Jerman dan Belanda). Salah satu tonggak yang menandai kehadiran gerakan/aliran ini di Indonesia adalah Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil di Indonesia (YPPII) yang didirikan pada tahun 1961 menyusul Institut Injili Indonesia (I.3) yang didirikan di Batu-Malang pada tahun 1959. Salah satu tonggak lain yang juga patut disebut adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), juga di kota Malang. Patut dicatat bahwa sama seperti gerakan/aliran Kharismatik, gerakan/aliran Injili ini mengalami perkembangan yang sangat pesat di hampir seluruh wilayah Indonesia. Semula gerakan/aliran ini tidak bermaksud mendirikan organisasi gereja yang baru di Indonesia, melainkan hendak membawa gereja-gereja yang ada kepada pembaruan, atau kembali kepada ajaran yang benar, yaitu yang Injili. Tetapi dalam kenyataannya sejak 1960-an telah berdiri sejumlah gereja yang baru, yang secara gamblang memakai istilah Injili pada nama yang digunakan, ataupun mengaku diri sebagai bagian dari gerakan atau gereja yang Injili. Dan belakangan ini gereja-gereja beraliran Injili membentuk sebuah wadah perhimpunan yang bernama Persekutuan Injili Indonesia (PII).


Tugas

1. Perbedaan Apa di gereja masing-masing mengenai Aliran gerejanya dan

Dogma yang di anutnya

2. Jelaskan perbedaan paham dalam Aliran-aliran gereja



59 views0 comments

Recent Posts

See All

Kejatuhan Manusia dalam Dosa

1. Dosa Pertama (Dosa Asal) Sebelumnya telah dibahas, bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Dia. Yaitu untuk...

Comentários


bottom of page